INDIKATOR
ZIG ZAG SEBAGAI PENENTU AREA (LEVEL) HARGA
Pola pergerakan
harga dalam setiap periode tertentu menghasilkan pola harga rendah dan tinggi, Pola
pergerakan harga rendah dan tinggi ini disebabkan oleh hukum permintaan dan penawaran (supplay dan demand).
Kita memang tidak bisa mengetahui batasan harga dikatakan rendah dan tingginya
suatu pair dalam setiap periodenya, kita sebagai trader harus mempunyai pedoman
sebagai probabilitas tehnikal batasan harga itu berada pada batas rendah dan
tingginya. Banyak pola probabilitas teknikal yang digunakan sebagai penentu
batasan harga suatu pair, mulai dari fibonance restracmens, trendline,
horisontal line, dan beberapa pola script costum indikator serta berbagai fitur
fasilitas yang terdapat pada MT4/MT5.
Dari sekian
banyak itulah kita sebagai trader harus memilah dan memilih satu pola
probabilitas teknikal batasan suatu harga pair sebagai satu kesatuan dari
methode trading yang kita miliki dalam system trading kita. Tanpa membuat/mengidentifikasi
dengan analisa probabilitas teknikal batasan harga dalam setiap tingkatannya,
menjadikan pola trading kita menjadi tidak terencana, dan kita melupakan bahwa
;
“ Kesuksesan seorang trader untuk profit konsisten
mempunyai mindset yang tepat dalam menjalankan perdagangan dan atau
investasi forex secara komprehensif
(baca=menyeluruh). Mindset yang tepat dalam perdagangan/investasi forex,
terbentuk dari kesadaran diri sendiri dalam mensikapi pasar yang sedang
berjalan. Ketidaktepatan penggunaan mindset trader, berakibat pada kerugian
pada diri sendiri trader dan berimbas pada lingkungan sekitar trader.”
Apasih
mindset itu ? Dalam buku “The secret Of Mindset”, Adi W Gunawan menyebutkan
mind-set terdiri dari dua kata : Mind dan Set. Kata “mind” berarti “sumber
pikiran dan memori”, merupakan pusat kesadaran yang menghasilkan pikiran,
perasaan , ide, dan persepsi, tersimpan dalam memory otak kita sebagai
pengetahuan yang teraktualisasi sebagai ilmu. Kata “Set” berarti ” mendahulukan
peningkatan kemampuan dalam suatu kegiatan secara utuh/solid”.
Difinisi
Mindset diatas dapat memberikan pengertian bahwa mindset merupakan:
- kepercayaan-kepercayaan yang
mempengaruhi sikap seseorang; sekumpulan kepercayaan atau suatu cara
berpikir yang menentukan perilaku dan pandangan, sikap, dan masa depan.
- Sikap mental tertentu atau
watak yang menentukan respons dan pemaknaan seseorang terhadap situasi.
Mindset ini
di bentuk dari apa yang masuk ke dalam diri kita selama bertahun-tahun, jadi
mindset sebenarnya kepercayaan (belief), atau sekumpulan kepercayaan (set of
beliefs), atau cara berfikir yang mempengaruhi perilaku, sikap dan tindakan
seseorang. Sehingga cara berfikir (Pemikiran) yang mendalam akan mencapai level
yang di sebut dengan keyakinan.
Dalam
mindset trading forex yang disimpulkan oleh banyak trader berkarakter sukses
dalam meraih profit konsisten, terdapat ada tiga aspek yang harus dipahami dan
dimengerti, yakni :
1. Psikologi trading
Psikologi trading memiliki dominasi prosentasi sebesar 50%, dimana pokok
bahasan utamanya pengendalian diri dari emosi (serakah, balas dendam,
tergesa-gesa dsj), kekwatiran dan ketakutan yang muncul pada saat trading.
Dengan kedisiplinan atas aturan yang sudah dibuat oleh diri sendiri dalam
trading; menerima segala resiko (baca: keuntungan dan kerugian) yang terukur;
ketegasan pengambilan tindakan yang rasional/realistik, tepat dan cepat; ketenangan, kesabaran, kejujuran dan
tanggungjawab seorang trader terhadap dirinya sendiri dalam mensikapi situasi
pasar agar tujuan utama teraih/tercapai adalah psikologi yang harus diyakini
sebagai trader sukses meraih profit konsisten.
Dalam perkembangannya psikolgi trading juga membahas tentang kesejatian
diri untuk menjadi diri sendiri trader dari pemahaman atas karakter, temperamen
dan watak diri trader guna menemukan prototype trading seorang trader
(investment, pedagang, spekulan atau penjudi).
Menjaga stabilitas psikologi trading sangat menentukan kesuksesan seorang
trader, sehingga banyak kiat-kiat bagaimana menjaga stabilitas psikologi
trading, mulai dari pendekatan nilai nilai spritualitas keagamaan yang kita
yakini; intropeksi/evaluasi diri atas prilaku, sikap, dan tindakan dalam
trading; meditasi, membuat suasana (situasi dan konsidi) lingkungan lebih
nyaman – nyantai; berbagi pengalaman dan
mempelajari pengalaman trader lain sebagai inspirasi, spirit, motivasi untuk
menjadi diri sendiri agar lebih baik dan sejenisnya.
2. Manajemen Keuangan trading
Pengelolaan manajemen keuangan trading memiliki prosentase sebesar 30%,
dimana pokok bahasan utamanya mengamankan modal kerja (baca= keuangan/dana)
agar bisa tetap hidup, berkembang dan berkelanjutan dalam perdagangan/investasi
dengan mengerti dan memahami resiko dari penggunaan modal kerja melalui pola -
pola manajemen. Dimana pola manajemen akan selalu berbicara perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengontrolan dan pengevaluasian dari modal kerja
yang dipakai dengan segala resikonya.
Dalam dunia perforekan tingkat resiko terhadap kehilangan modal kerja
sangat besar, sehingga diperlukan kemampuan seorang trader dalam mengelola
resiko dari modal kerja yang dimilikinya, sekaligus sebagai penguat psikologi
trading melalui pengaturan, pengelolaan dan pengetatan modal kerja, sebagaimana
kata Warren
Buffett seorang kaya raya dengan kesederhanaannya.... “.....Aturan Investasi :
pertama; Jangan kehilangan uang.....Aturan kedua: Jangan lupa aturan
pertama.....”
Dalam dunia finansial, resiko adalah ketidakpastian yang
bakal terjadi dari setiap situasi dan keputusan yang kita ambil, mempunyai
implikasi terhadap bertambah, berkurang atau hilangnya sebagian modal kerja
kita. Dua risiko penting dari aktifitas trading, pertama Resiko
trading/bertransaksi yang bisa kita kontrol, meliputi; Resiko total equity dan Resiko per
kali masuk posisi. Kedua; Resiko Market risk yang tidak bisa kita kontrol,
meliputi; Perubahan
harga dan volatilitas, Liquidity risk, Risiko leverage dan margin, dan
Overnight serta komisi dalam setiap
transaksi.
Dalam kemampuan menyusun manajemen resiko, ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan sebagai bahan dasar pengelolaan resiko trader, yang pertama adalah rasio risk to reward; kedua adalah rasio win loss; dan yang ketiga adalah prinsip Pareto. Kita juga sekaligus membangun strategi taktis menghadapi resiko dengan cut loss, Switching, Hedging/locking dan Averaging. Dimana kemampuan teknis dari strategi taktis Averaging harus menjadi alternatif tindakan penyelamatan transaksi yang dilakukan dalam perdagangan/investasi meliputi; cost-averaging, pyramiding, martingale, dan anti-martingale.
Dalam kemampuan menyusun manajemen resiko, ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan sebagai bahan dasar pengelolaan resiko trader, yang pertama adalah rasio risk to reward; kedua adalah rasio win loss; dan yang ketiga adalah prinsip Pareto. Kita juga sekaligus membangun strategi taktis menghadapi resiko dengan cut loss, Switching, Hedging/locking dan Averaging. Dimana kemampuan teknis dari strategi taktis Averaging harus menjadi alternatif tindakan penyelamatan transaksi yang dilakukan dalam perdagangan/investasi meliputi; cost-averaging, pyramiding, martingale, dan anti-martingale.
3. Metode trading
Metode(method) trading memiliki dominasi prosentasi sebesar 20%, secara harfiah berarti cara.
Secara etimologis, berasal dari bahasa Greeka, “metha” (melalui atau melewati),
dan “hodos” (jalan atau cara), jadi
metode bisa berarti jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan
tertentu. Sehingga ada 2 hal penting dalam sebuah metode, yakni : cara
melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan.
Karena 2 hal penting dalam sebuah metode di atas, maka
perumusan metode harus berbasis pengetahuan atas situasi dan kondisi
perdagangan/investasi forek yang menjadi ruang lingkupnya harus dimengerti dan
dipahami, beberapa aspek pengetahuan yang harus digali meliputi; aspek alat dan
peralatan trading (koneksi internet, PC Komputer/Laptop, platform charting trading Metatrader berikut fungsi dan cara
menjalankanya); Mekanisme dan system kerja broker; prilaku pasar; karakteristik
perdagangan tiap Zone
Pola pergerakan harga suatu pair (mata uang atau
comoditas yang diperdagangkan); karakteristik suatu pair (mata uang atau
comoditas yang diperdagangkan); analisa teknikal dan fundamental.
Epistomologi Ilmu Pengetahuan termudah dan simpel
berpedoman pada 5W+1H (What, Why, When, Who, Where, How), begitu juga perumusan
metode trading harus di buat mudah dan simpel, untuk menjadi sederhana tapi
tersistem, sehingga menjadi strategi dan taktik terencana, meliputi; Aturan Trading, Standart Operasional Prosedur
Trading, dan Sistem Trading, sehingga
menjadi langkah taktis dan strategis trading.