_Tazkiyyatun nafs_
*Tahapan Tazkiyyatun Nafs*
*===========================*
Tazkiyyatun nafs (penyucian jiwa) adalah bagian yang sangat penting dalam ruqyah syar'iyyah, bukan hanya dalam ruqyah, tapi dalam Islam itu sendiri.
Betapa pentingnya Tazkiyyatun nafs ini, sampai-sampai Allah bersumpah dengan 11 hal untuk menegaskan pentungnya 1 hal, yaitu tazkiyyatun nafs. Firman Allah dalam QS Asy-Syams: 1-10:
_“Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya, dan langit serta pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya).k Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (potensi) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”_
Tazkiyyatun nafs, berasal dari kata tazkiyyah yang artinya pensucian dan nafs yang artinya jiwa. Jadi tazkiyyatun nafs adalah pensucian jiwa dari kotoran yang mengotorinya, sementara ruqyah adalah obat dari penyakit yang menyakitinya.
Namun bagi sesiapapun yang ingin sembuh dengan Al Qur'an atau mendapatkan manfaat berupa kesembuhan dan rahmat dari Al Qur'an, ia harus membersihkan dirinya terutama dari kezoliman. Sebagaimna firman Allah, dalam QS Al Isro:82,
_"Memperjalankan di waktu malam (Al-'Isrā'):82 - Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian."_
Karena itu, sangat penting bagi kita memahami tahapan tazkiyyatun nafs ini.
🍃 *Tahap Mensucikan Jiwa*🍃
1⃣ *_At-Tathahharu_*
2⃣ *_At-Takhaluq_*
3⃣ *_Al-Iqtida'_*
1⃣. *_At-Tathahharu_*
Artinya: Mengangkat dan membersihkan jiwa dari segala penyakitnya.
Pembersihan diri ini diawali dengan taubat. Taubat yaitu kembali pada pangkuan dan pelukan Allah, meninggalkan segala dosa dan maksiat serta berusaha untuk tidak melakukannya lagi. Dan kemudian memulai hari-hari anda dengan indah yang dihiasi dengan keimanan dan keta'atan. Diri anda akan terasa ringan dan "plong" apabila anda berhasil mengangkat penyakit-penyakit hati atau penyakit jiwa/batin.
*_Apa saja penyakit jiwa?_*
🍃 *Kufur, Nifaq*
Yaitu ingkar kepada Allah. Bila seseorang ditimpa bencana dan ancaman kematian, maka ia akan memohon kepada Allah dalam segala posisi saking takutnya, tetapi setelah bencana itu diangkat oleh Allah, ia lupa bahwa dengan kekuasaan Allahlah hal itu terjadi. Firman Allah:
_“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS 10:12)_
🍃 *Syirik & Riya’.*
Syirik : menyekutukan Allah dengan selain Allah.
Riya’: syirik kecil, karena adanya pada diri manusia itu sendiri.
Perumpamaan Rasul SAW : “Riya’ itu bagaikan semut hitam, di atas batu hitam, di dalam hutan belantara yang gelap pada waktu malam hari." Riya’ menyebabkan seluruh amal yang kita kerjakan karena Riya’ akan ditolak oleh Allah. Ingat salah satu doa yang diajarkan Rasulullah yang termuat dalam Al-Ma’tsurat:“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu terhadap apa-apa yang aku ketahui. Dan ampunilah aku terhadap apa-apa yang tidak aku ketahui.”
🍃 *Hubbud dunya, atau cinta dunia(wahn).*
Firman Allah:
_"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (QS 3: 14)._
🍃 *Hasad (kedengkian)*
Orang yang hasad tidak senang bila orang lain mendapatkan rezeki, nikmat, dll dari Allah. Rasulullah menasehati kita, _“Jauhi sifat hasad, karena tanpa terasa kebaikan amal kita habis seperti api menghabiskan sepotong kayu.”_
Ingat kisah seorang sahabat miskin (seorang buruh panggul) yang dikatakan Rasul Shalallahu’alaihi wa Salam sebagai ahli syurga padahal ketika diselidiki oleh seorang sahabat lain amalan lainnya biasa saja? Ternyata rahasianya adalah bahwa tiap malam ia berdoa agar terhindar dari sifat hasad dan mendoakan orang lain yang berniat atau telah melakukan kezaliman atas dirinya untuk diampuni oleh Allah.
🍃 *Ujub, yaitu kekaguman seseorang terhadap dirinya sendiri.*
Kekaguman itu bisa terhadapkekaguman fisiknya (narsisme), ilmu pengetahuan yang dimiliki, dan yang paling bahaya adalah terhadap amal perbuatannya sendiri. Yang disebut terakhir Allah menggambarkan dalam surat 49:17 bahwa orang yang ujub merasa telah memberikan ni’mat (rezeki, sedekah) kepada orang lain dan merasa bangga disebut sebagai yang menyedekahi. Dengan kata lain ia melakukan amal perbuatannya karena ingin dilihat orang lain. Silakan dicek pula surat 7: 44 (bacaan para penghuni surga ketika masuk surga).
🍃 *Takabbur, atau sombong*
Awal dari takabbur ini adalah sifat ujub. Bermula kagum pada diri sendiri kemudian ia merendahkan orang lain. Cukup banyak ayat yang menerangkan sifat takabbur ini. Lihat surat An-Nahl (16) : 22 – 25. Cara untuk menghilangkan sifat ini adalah banyak berdzikir (kagum pada Allah).
🍃 *Ittiba’ul Hawa, atau selalu mengikuti hawa nafsu*
Orang yang mengikuti hawa nafsu tidak mau dibatasi. Allah mengijinkan disalurkannya nafsu, tetapi semua ada batasnya. Oleh karena itu fungsi kajian Tazkiyatun Nafs ini adalah supaya nafsu tersalurkan sesuai porsinya.
Dan masih banyak lagi penyakit-penyakit hati yang nampak maupun tersirat dalam jiwa dan batih manusia, yang mengakar dalam hati insan.
2⃣. *_At-Takhalluq_*
Yaitu memasukkan/menghiasi ke dalam jiwa itu segala sesuatu yang selayaknya berada di dalam jiwa. Ya, setelah jiwa dibersihkan dan disucikan dengan berbagai cara dengan usaha (juhud) dan sungguh-sungguh (ijtihad) dan latihan (riyadhah) baik dengan taubat, muhasabah, dan sebagainya. Kini, jiwa yang sudah mulai bersih dari noda penyakit hati/jiwa/batin itu dihiasi dengan sesuatu yang selayaknya ada di dalam jiwa, istilahnya kembali pada fitrah manusia dan selayaknya manusia dengan akhlaq-akhlaq baik (akhlaqul karimah) yang berhubungan dengan jiwa atau hati Baik itu husnudzhan, sabar, tawadhu'(rendah hati), jujur, amanah, tawakkal, sabar, tawadhu’, tadharru’, qana’ah, iffah, dan lain-lain sebagainya.
3⃣. *_Al-Iqtida'_*
Yaitu meneladani perilaku yang bersumber dari nama-nama Allah (Asma’ul Husna) yang perilaku Rasul. Allah S.W.T mempunyai 99 nama (asmaul-husna), dari nama-nama yang baik itu dapat menjadi media kita untuk sadar atau was-was, atau bisa juga disebut media menambah iman kita. Diantaranya nama Allah itu yaitu Maha Adil, ya dengan nama ini kita tahu Allah itu maha adil, jadi apapun yang menimpa kita itu adalah adilnya Allah walau akal kita tidak sanggung melihat hikmahnya. Dengan ini kita akan terjauhi dari sifat Dzhan , yaitu berburuk sangka kepada Allah.
Kemudian menjadikan sifat-sifat pribadi yang karimah (akhlaqul karimah)-nya rasul pada kepribadian jiwa kita. Dengan mengamalkan sunnah-sunnah beliau dan menjauhi apa yang dijauhi oleh beliau.
Jalan Membersihkan Jiwa:
📌Shalat
📌Zakat, infaq
📌Puasa
📌Haji
📌Tilawah Al-Qur’an
📌Dzikir
📌Tafakkur
📌Mengingat Mati dan Pendek Angan-angan
📌Muraqabah, Muhasabah, Mujahadah dan Mu’aqabah
📌Amar Ma’ruf Nahi Mungkar dan Jihad
📌Pelayanan dan Tawadhu’ (merendahkan hati)
📌Mengetahui pintu-pintu masuk syetan ke dalam jiwa dan menutup jalan-jalannya.
📌Mengetahui berbagai penyakit hati dan kesehatannya berikut cara melepaskannya.
Refrensi:
📚 Kitab Tazkiyyatun nafs
🖋 Akhyar al Banjary
Di Grup Ruqyah Syar'iyyah Kaltim